Rabu, 07 September 2016

HNP

Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

Adalah gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan (hernia) bantalan (nucleus pulposus) di cakram antar ruas tulang belakang (diskus). Dimana bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau Nucleus Pulposus) mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat syaraf yang melalui tulang belakang.



HNP terjadi pada seluruh ruas tulang belakang mulai dari tulang leher sampai tulang ekor (cervical, thorakal, lumbal atau sacrum). Daerah sakitnya tergantung di mana terjadi penjepitan, semisal di leher maka akan terjadi migrain atau sakit sampai ke bahu. Bisa juga terjadi penjepitan di tulang ekor, maka akan terasa sakit seperti otot ketarik pada bagian paha atau betis, kesemutan, bahkan sampai pada kelumpuhan.

Proses Terjadinya HNP
Tulang belakang terdiri dari sederet ruas tulang yaitu tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang, tulang bokong dan tulang ekor. Tulang-tulang tersebut (kecuali tulang sacral), dipisahkan oleh cakram (diskus). Didalam cakram terdapat bantalan yang lentur yang disebut nucleus pulposus. Nucleus pulposus diselubungi oleh cincin serat jaringan yang kuat yang disebut annulus fibrosus. Cakram berfungsi sebagai penyerap goncangan (shock absorber) dan berperan penting dalam kelenturan pergerakan tulang belakang, antara lain untuk memutar, menunduk, menengadah dan sebagainya. Didalam tulang belakang terdapat saluran yang berisi sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yaitu sistem saraf yang menghubungan otak dengan organ-organ tubuh dibawah. Sumsum tulang belakang terletak di belakang cakram.

Bila cakram melemah, ada risiko terjadi robekan pada anulus fibrosus, akibatnya bantalan/nucleus pulposus dapat menonjol sehingga berpotensi menekan dan menjepit sumsum tulang belakang atau saraf di sekitarnya. Keadaan inilah yang disebut dengan HNP.
HNP dapat terjadi di cakram mana saja, namun secara statistik 90 – 95 % HNP terjadi di tulang pingggang (lumbal), 6 – 8 % di tulang leher (cervical) dan 1 – 2 % di tulang punggung (thoracal).

Penyebab
Penyebab pasti HNP saat ini masih belum diketahui. Namun umumnya terjadi akibat cedera yang merobekannulus fibrosus. Penyebab lainnya adalah:
1. Gerakan yang salah sehingga tulang punggung mengalami penyempitan kebawah

2. Sering membawa beban berat pada masa pertumbuhan sehingga pada saat dewasa tulang punggungnya mennyempit dan menjepit saraf

3. Kebiasaan sikap tubuh yang salah selama bertahun-tahun sehingga terjadi pennyempitan pada tulang punggung dan penjepitan pada saraf.

4. Stres fisik akibat angkat beban berat dalam posisi membungkuk

5. Jatuh pd posisi membungkuk

Faktor Risiko
Beberapa faktor yang berperan memicu terjadinya HNP ialah :
1. Berat badan berlebih.
2. Gaya hidup.
3. Postur tubuh yang tidak diposisikan secara benar.
4. Perubahan degenerative
cedera/trauma benturan
5. Merokok
6. Batuk yang lama dan terus menerus
tekanan pada tulang belakang
sering menyetir dalam waktu yang lama
usia lanjut.
7. Kelainan pada tulang belakang
Genetik.
8. Pekerjaan terutama yang perlu sering angkat berat.

Gejala
Gejalanya dapat berupa nyeri yang menusuk tajam seperti nyeri gigi pada bagian bawah pinggang yang menjalar ke lipatan bokong, namun pada keadaan yang lebih berat, penderita HNP dapat mengalami kelumpuhan. Gejala lain yang dapat timbul adalah impotensi yang terjadi pada penderita laki-laki. Hal ini terjadi apabila saraf yang terjepit diantara L 1-5 ataupun gangguan pada S1-5. Bahkan yang lebih parah lagi bisa menimbulkan kemandulan apabila terjadi sarat terjepit pada torakal (T – 12).

Sehingga sebaiknya perlu sekiranya segera melakukan pemeriksaan ketika memiliki keluhan sepanjang tulang belakang.

Gejala HNP lumbal
Nyeri pinggang yang menyebar ke bokong, selangkangan, tungkai.
Kelemahan otot tungkai dan jari kaki.
Rasa baal/kesemutan di pinggang sampai kaki.
Nyeri sering timbul pada saat membungkuk atau duduk lama dan berkurang bila berbaring pada sisi yg sehat dengan tungkai agak menekuk.

Gejala HNP cervical.
Keluhan sering timbul pada saat mengerakkan leher, yaitu :
Nyeri di belakang kepala, leher, bahu, lengan dan jari tangan.
Kelemahan otot bahu, lengan dan jari tangan.
Rasa baal/kesemutan di leher sampai ke tangan.

Pencegahan
1. Menjaga berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak berat.
2. Duduk dengan sikap tubuh yang benar
3. Olahraga untuk menjaga kelenturan dan kekuatan otot disarankan olahraga renang.
4. Menghindari aktivitas berulang (repetitif)

Sekarang kita bahas mengenai apa komplikasi HNP, bagaimana cara mendiagnosis, pengelolaan, pencegahan dan prognosis HNP.

Apakah Komplikasi HNP?
Komplikasi HNP yang perlu diwaspadai ialah :
1. Sindroma Cauda equina, yaitu hernia cakram yang menekan ekor sumsum tulang belakang (cauda equina dan ditandai rasa baal di dubur dan sekitarnya , gangguan buang air besar dan berkemih).
2. Cedera saraf permanen.
3. Kelumpuhan.
4. Disfungsi ereksi.
5. Nyeri menahun.

Bagaimana Mendiagnosis HNP?
Diagnosis HNP selain mengacu pada riwayat penyakit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik meliputi tes refleks, kekuatan otot, kemampuan jalan, fungsi sensasi. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan penunjang antara lain :

Rofoto (Rontgen foto) tulang belakang.
CT Scan dan MRI tulang belakang, untuk evaluasi letak dan ukuran cakram serta penekanan pada sumsum tulang belakang.
Myelogram, untuk deteksi letak dan ukuran cakram serta penekanan pada sumsum tulang belakang.
EMG (electromyografi), untuk deteksi lokasi akar saraf yang bermasalah.
NCVT (nerve conduction velocity test), untuk evaluasi gangguan fungsi saraf.
Bagaimana Cara Pengelolaan HNP?

Cara pengelolaannya tergantung pada kondisi cakram, keparahan gejala dan adanya komplikasi, pengelolaan HNP dapat secara konservatif atau operatif.
Tindakan konservatif meliputi :
Istirahat, hindari posisi tubuh dan aktivitas yang memicu nyeri. Bila nyeri membaik, usahakan untuk secepat mungkin kembali ke aktivitas biasa.
Kompres dingin dan/atau panas.
Memakai korset.
Fisioterapi
Medikamentosa/obat-obatan :
Penghilang rasa nyeri / analgesik
Pelemas otot / muscle relaxan
Kortiosteroid
Bila tidak berhasil dikelola secara konservatif, sering kambuh dan timbul komplikasi maka perlu pertimbangkan tindakan operatif berikut :
Microdiskectomy, yaitu tindakan membuang bagian cakram yang rusak dan menonjol.
Pada kasus yang lebih serius, Laminectomy, yaitu tindakan membuang seluruh cakram dan menyatukan kedua vertebra atau diganti dengan cakram artifisial perlu dipertimbangkan.
Bagaimana Mencegah Terjadi HNP?

Langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi HNP ialah :
Olahraga teratur agar otot punggung, tungkai dan perut lebih kuat, antara lain: jalan, lari, berenang.
Hindari angkat barang berat pada posisi bungkuk tetapi dengan posisi jongkok.
Usahakan duduk dan berdiri pada posisi tegak.
Hindari duduk terlalu lama, selingi dengan berdiri dan bergerak.
Hindari kegemukan karena berat badan berlebih akan membebani cakram.
Berhenti merokok.

Pengobatan
Olahraga yang disarankan ialah renang dan yoga. Saat berenang terjadi gaya dorong dan gaya tarik yang dihasilkan dari renang yang dapat memperbaiki bentuk tulang punggung. Lebih bagus lagi jika berenang di air panas karena bisa melemaskan otot-otot dan saraf yang terjepit sehingga lebih cepat mengembalikan bentuk tulang punggung. Terapi yang disarankan diantaranya :
1. Bekam
2. Akupuntur
3. Yumeiho/Zamathera/Pembetulan Tulang Belakang/Chiropractic atau sejenisnya.
4. Totok Punggung (Topung).
Banyak pasien yang tertolong dengan terapi Topung tsb.
5. Al Fashdu

Dikutip kembai dari sumber referensi:
http://dokita.co/blog/hnp-hernia-nukleus-pulposus-bagian-1/ diakses tanggal 13 februari 2015

http://gosehat.com/penyakit-hnpsyaraf-kejepit diakses tanggal 13 februari 2015

Pengalaman pribadi menangani pasien HNP.


Semoga bermanfa'at.
Salam santun.
Adat Sukoco.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.