Senin, 28 Januari 2019

Oofoerektomi

Oofoerektomi

Apa itu Oofoerektomi

Pengangkatan indung telur, atau dalam istilah medis disebut oofoerektomi (oophoerectomy), adalah prosedur bedah operasi untuk mengangkat salah satu atau kedua indung telur.

Ovarium adalah organ yang ada di sisi kiri dan kanan rahim di dalam panggul. Ovarium mengandung sel telur dan memproduksi hormon yang mengendalikan siklus menstruasi pada wanita.

Bila Oofoerektomi dilakukan untuk mengangkat kedua indung telur, disebut sebagai oofoerectomi bilateral. Namun, jika hanya satu indung telur yang diangkat, disebut oofoerektomi unilateral.
Mengapa pengangkatan indung telur perlu dilakukan?

Biasanya, operasi ini dilakukan karena pasien mengalami penyakit parah yang mempengaruhi indung telurnya, dan hanya Oofoerektomi yang bisa mengobatinya.

Seseorang akan menjalani operasi ini jika dia memiliki kondisi berikut:
Radang panggul
Sakit pelvis yang kronis
Kista ovarium yang terlalu besar hingga indung telur harus diangkat untuk menghilangkannya
Kanker ovarium
Endometriosis
Mengurangi risiko kanker ovarium, kanker payudara pada pasien yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut.
Tumor jinak pada indung telur
Torsi ovarium, yakni kondisi indung telur yang terbelit.
Kebanyakan produksi hormon estrogen dan progesteron pada tubuh perempuan, diproduksi di indung telur. Karenanya, melakukan Oofoerektomi kemungkinan akan mengakibatkan menopause lebih cepat dan kemandulan permanen.

Risiko yang bisa muncul saat operasi pengangkatan indung telur.
Sebenarnya Oofoerektomi termasuk prosedur yang aman dilakukan. Namun seperti halnya proses bedah lain, tetap ada risiko yang bisa terjadi di meja operasi. Berikut ini adalah beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi saat pengangkatan indung telur dilakukan:
Perdarahan
Infeksi
Kerusakan organ yang dekat dengan indung telur
Bila ada tumor, kemungkinan pecah dan sel penyebab kanker yang ada di dalamnya menyebar ke bagian tubuh lain.
Kemandulan permanen apabila kedua indung telur diangkat.

Risiko menopause dini.
Jika Anda masih berusia muda, dan melakukan Oofoerektomi. Anda akan mengalami menopause dini jika kedua indung telur diangkat. Hal ini karen indung telur berfungsi dalam produksi hormon estrogen dan progesteron, ketiadaan organ ini akan menyebabkan komplikasi berikut:
Tanda dan gejala menopause, seperti vagina kering
Depresi atau gangguan kecemasan
Penyakit jantung
Masalah dalam mengingat
Nafsu untuk berhubungan seksual menurun drastis
Osteoporosis
Kematian dini
Komplikasi serius akibat Oofoerektomi jarang terjadi, tetapi Anda bisa mengalaminya jika memiliki kebiasaan merokok, punya penyakit diabetes dan obesitas.

Ada cara untuk mencegah dan mengurangi risiko komplikasi kronis akibat pengangkatan indung telur. Anda bisa mengonsumsi obat untuk memproduksi pengganti hormon setelah operasi hingga usia 50 tahun. Namun, terapi hormon juga memiliki risiko tersendiri, diskusikan dampak negatif dan positifnya dengan dokter Anda.

Semoga bermanfaat.
Salam santun
Adat Sukoco

Referensi; Mayo Clinic  Healthline